Kapal Tunu Pratama Tenggelam di Selat Bali, Komisi V: Harus Evaluasi Menyeluruh
Tragedi di Selat Bali: Puluhan Korban Masih Dicari
Insiden tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, mengguncang publik. Kapal yang mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan itu tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Hingga Kamis malam, tercatat 29 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, enam meninggal dunia, dan 30 lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Komisi V DPR Desak Investigasi dan Evaluasi Menyeluruh
Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko, menyoroti pentingnya investigasi menyeluruh terhadap kronologi kejadian, termasuk dugaan kebocoran di ruang mesin dan kondisi cuaca saat kapal berlayar. Ia menekankan bahwa semua informasi harus dihimpun secara detail agar menjadi pelajaran untuk mencegah insiden serupa. Sudjatmiko juga meminta agar hak-hak korban, seperti asuransi dan bantuan, dipastikan terpenuhi.
Pemerintah Fokus pada Penyelamatan dan Pencegahan
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyerahkan proses investigasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Ia menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pemerintah untuk mencegah kejadian serupa. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, dan operator pelayaran terus bekerja keras melakukan pencarian dengan bantuan kapal dan helikopter.